Pemanfaatan teknologi robot tampaknya sudah tak asing lagi saat ini. Banyak orang berlomba-lomba menciptakan robot guna memudahkan pekerjaan sehari-hari manusia karena robot dapat digunakan di berbagai setting seperti pada industri, keamanan hingga pada bidang medis terapan. Penggunaan robotika pada bidang medis terutama pada rehabilitasi medis sudah sejak lama diteliti dan dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan telah dilakukannya penelitian oleh Glass & Hall (1987) yang mengungkapkan bahwa penggunaan robot pada rehabilitasi medis dinilai dapat memberikan manfaat bagi terapis maupun klien di masa depan karena dapat menghemat biaya dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan terapis. Bahkan 51 terapis okupasi di empat rumah sakit yang menjadi responden penelitian memiliki respon positif dan mengungkapkan ingin mempelajari lebih dalam tentang penggunaan robot untuk membantu orang-orang dengan disabilitas.


Penggunaan Robotika Pada Rehabilitasi Medis
Pada rehabilitasi medis penggunaan robot dikenal dengan istilah “Robotic Therapy” atau “Robot- assisted- therapy”. Robot didefinisikan sebagai mesin yang mampu melakukan serangkaian tindakan kompleks secara otomatis, terutama yang dapat diprogram oleh komputer (Robot, n.d). Keuntungan terpenting menggunakan teknologi robot dalam intervensi rehabilitasi adalah kemampuan untuk memberikan dosis tinggi dan pelatihan intensitas tinggi yang mana digunakan untuk pengoptimalan kemampuan neuroplatisitas dalam pengembalian kemampuan fungsional klien. Selain itu robot juga diharapkan dapat digunakan klien untuk latihan secara mandiri dirumah, bukan untuk menggantikan peran terapis namun untuk membantu meningkatkan kesuksesan program terapi (Sivan (2011) dalam Chang & Kim, (2013) & Díaz, Gil, & Sánchez (2011)).
Robotics rehabilitation dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu therapeutic robots dan assistive robots. Therapeutic robots merupakan robot yang didesain untuk latihan aktivitas tertentu (task-specific training) sedangkan assistive robots bertujuan sebagai alat bantu atau kompensasi (Lum, 2012).

Apakah Penggunaan Robot untuk Rehabilitasi Efektif?
Penelitian tentang robot therapy berkembang sangat cepat dari tahun ke tahun. Telah banyak penelitian dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan robotika ini dalam menunjang proses rehabilitasi. Penelitian yang dilakukan Kim G (2017) melalui investigasi literatur apakah robot efektif digunakan untuk membantu proses recovery klien stroke dengan permasalahan ekstremitas atas, mengkonfirmasi bahwa terapi yang dibantu robot dengan gerakan tiga dimensi dan tingkat kebebasan yang tinggi, memiliki efek positif pada pemulihan fungsi motorik ekstremitas atas pada pasien dengan stroke tahap awal dalam pengaturan klinis. Kemudian terdapat penelitian yang membandingkan efektivitas terapi konvensional dengan terapi menggunakan robot untuk rehabilitasi training ekstremitas atas pada klien post-stroke menunjukkan bahwa terapi menggunakan robot memiliki keuntungan lebih dibanding dengan terapi konvensional, grup terapi dengan robot memiliki peningkatan gerakan yang lebih luas dalam hal kekuatan, lingkup gerak sendi bahkan dalam level kemandirian ( Lum, 2002).
Penelitian telah banyak menunjukkan bahwa menggunakan robot untuk rehabilitasi training ekstremitas atas dinilai sebanding atau lebih baik daripada terapi konvensional, namun penggunaan robot untuk rehabilitasi training ekstremitas bawah dinilai masih belum begitu jelas apakah lebih lebih baik dibanding dengan terapi konvensional jika diberikan tanpa terapi konvensional, karena selama ini terapi robot untuk ekstremitas bawah masih digunakan untuk melengkapi terapi konvensional (Chang & Kim , 2013).
Apa Saja Tantangan Yang Dihadapi Dalam Penggunaan Robotic Therapy?
Sistem robotik diyakini akan banyak diterapkan sebagai alat rehabilitasi standar dalam waktu dekat. Saat ini upaya di seluruh dunia sedang dilakukan dalam penyempurnaan penggunaan robotika dalam rehabilitasi. Banyak robot therapy yang telah dibuat dan dikembangkan namun masih sedikit yang dipasarkan. Selain itu, sistem yang tersedia di pasar belum dikembangkan untuk aplikasi di rumah. Alasan utamanya adalah peningkatan biaya, kurangnya bukti peningkatan klinis yang tinggi, dan kebutuhan akan protokol terapi dan kriteria assessment yang akan digunakan. Selain itu, masih banyak kekurangan dari segi sistem dan ketahanan daya dari robotic therapy. Penggunaan sistem robotik memungkinkan pengukuran pola gerak dan dinamika gerakan yang tepat, yang harus digunakan untuk menilai kemampuan dan kemajuan proses recovery klien. Selain meningkatkan kualitas gerak, robotika juga dapat memfasilitasi kemandirian fungsional dalam kerangka penerapan robotika sebagai alat bantu kehidupan sehari-hari. Tentu, diperlukan penyesuaian kebutuhan individual, pengembangan protokol dan prosedur standar perawatan dan pengukuran untuk mendapatkan data penilaian yang akurat.
Proses recovery kemampuan berjalan pasien yang diterapi menggunakan robot tetap membutuhkan menggunakan pemeriksaan klinis. Mengenai penggunaan sistem robotik, kecepatan langkah kaki dan jarak dalam berjalan kaki, lingkup gerak sendi, dan langkah dinamis lainnya telah digunakan untuk penilaian assessment dengan sistem robotika ini. Dalam okupasional, aktivitas menggunakan bantuan robotika dapat dinilai secara kualitatif, baik tentang kinerjanya maupun kepuasannya. Memang tidak ada metode terstandar dalam penerapan robotika ini. Oleh karena itu, diperlukan uji klinis yang besar untuk menentukan kriteria klinis untuk penggunaannya (Díaz, Gil, & Sánchez, 2011).
Referensi
Glass, K., & Hall, K. (1987). Occupational therapists’ views about the use of robotic aids for people with disabilities. American Journal of Occupational Therapy, 41(11), 745-747.
Robot [Def. 1]. (n.d.). Oxford Living Dictionaries. Retrieved March 6, 2021, from https://en.oxforddictionaries.com/definition/Robot
Chang, W. H., & Kim, Y. H. (2013). Robot-assisted therapy in stroke rehabilitation. Journal of stroke, 15(3), 174.
Lum PS, Godfrey SB, Brokaw EB, Holley RJ, Nichols D. Robotic approaches for rehabilitation of hand function after stroke. Am J Phys Med Rehabil. 2012;91:S242–S254.
Kim, G., Lim, S., Kim, H., Lee, B., Seo, S., Cho, K., & Lee, W. (2017). Is robot-assisted therapy effective in upper extremity recovery in early stage stroke?—a systematic literature review. Journal of physical therapy science, 29(6), 1108-1112.
Díaz, I., Gil, J. J., & Sánchez, E. (2011). Lower-limb robotic rehabilitation: literature review and challenges. Journal of Robotics, 2011.
Lum, P. S., Burgar, C. G., Shor, P. C., Majmundar, M., & Van der Loos, M. (2002). Robot-assisted movement training compared with conventional therapy techniques for the rehabilitation of upper-limb motor function after stroke. Archives of physical medicine and rehabilitation, 83(7), 952-959.